Jumat, 17 Maret 2017

PROSES SELEKSI BENIH POKOK TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VARIETAS WILIS DI BALAI BENIH UTAMA PALAWIJA LEBAK SARI - PASURUAN

PROSES SELEKSI BENIH POKOK TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VARIETAS WILIS DI BALAI BENIH UTAMA PALAWIJA LEBAK SARI - PASURUAN



KULIAH KERJA PROFESI
(KKP)





Diajukan Oleh:

FITRIYA PEBRIANA
1325010048











KEPADA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
JAWA TIMUR
2016


I.    PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Tanaman Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya yang tinggi (Tatipata et al., 2004).  Tanaman kedelai memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama protein (40%), lemak (20%), karbohidrat (35%), dan air (8%) ( Suprapto, 1999) dan mudah tumbuh diberbagai wilayah Indonesia.  Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung.
Produksi kedelai tahun 2015 diperkirakan sebanyak 998,87 ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 43,87 ribu ton (4,59 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 24,67 ribu hektar (4,01 persen) dan peningkatan produktivitas sebesar  0,09 kuintal/hektar (0,58 persen). Namun angka ini masih kalah dibandingkan impor kedelai yang dilakukan Indonesia pada tahun 2014. (Badan Pusat Statistika, 2015).
Keberhasilan dalam budidaya pertanian sangat ditentukan oleh benih yang digunakan.  Benih menjadi salah satu faktor utama yang menjadi penentu budidaya tanaman, oleh karena itu perlu dilakukan seleksi dalam penggunaan benih sehingga didapatkan benih yang unggul. Menurut FAO, peningkatan campuran varietas lain dan kemerosotan produksi sekitar 2,6 % tiap generasi pertanaman merupakan akibat dari penggunaan benih yang kurang terkontrol mutunya.  Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi resiko kegagalan budidaya karena bebas dari serangan hama dan penyakit, tanaman akan dapat tumbuh baik pada kondisi lahan yang kurang menguntungkan dan berbagai faktor tumbuh lainnya. (Wirawan dan Wahyuni, 2002).
Seleksi adalah kegiatan yang harus dilaksankan oleh produsen benih selama proses produksi benih agar benih yang diproduksinya mampu mempunyai mutu yang tinggi baik mutu fisiologis maupun genetis. Benih bermutu adalah Benih yang mampu berkecambah dalam kondisi yang cukup baik, mampu menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi yaitu dapat tumbuh dengan baik serta tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.  Faktor yang mempengaruhi mutu suatu benih yaitu faktor Genetis (kemurnian varietas), Faktor lingkungan, Faktor perlakuan pascapanen.  Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi jumlah pemakain benih dan tanam ulang serta memiliki daya kecambah dan tumbuh yang tinggi sehingga pertanaman kelihatan seragam. Benih yang bermutu menjanjikan produksi yang baik dan bermutu pula jika diikuti dengan perlakuan agronomi yang baik dan input teknologi yang berimbang. Sebaliknya, bila benih yang digunakan tidak bermutu maka produksinya banyak tidak menjanjikan atau tidak lebih baik dari penggunaan benih bermutu. Penggunaan benih bermutu diharapkan mampu mengurangi berbagai faktor resiko kegagalan panen.  Selain itu dari segi biaya dengan penggunaan benih unggul dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan oleh petani.  Di indonesia sendiri pengunaaan benih unggul mulai digencarkan, hal ini terbukti dengan adanya sertivikasi benih yang diselenggarakan oleh pemerintah.
demikian maka penting mengetahui proses seleksi dalam kegiatan produksi benih, agar dapat mengamati secara langsung proses seleksi benih di lapang.


1.2      Tujuan
1.2.1      Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah:
a.      Memenuhi kurikulum wajib yang telah diteteapkan oleh Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi.
b.      Melengkapi pengetahuan, keterampilan dan pemahaman akademik yang diperoleh mahasiswa melalui perkuliahan, tugas, praktikum, dan lain-lain selama dibangku kuliah.
c.      Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan pengamatan visual secara langsung tentang keadaan dan kondisi yang ada di lapang, serta kejadian nyata di masyarakat khususnya petani.
d.      Membandingkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dengan diterapkan dan menelaahnya.
1.2.2      Tujuan khusus
Tujuan khusus  dari kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah untuk mengetahui proses seleksi benih pokok pada tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) varietas wilis di UPT Balai Benih Utama Palawija Lebak Sari – Pasuruan.
 
1.3         Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di UPT Balai Benih Utama Palawija Lebak Sari – Pasuruan ini adalah:
1.3.1    Bagi Mahasiswa
Kuliah kerja profesi ini diharapkan sebagai sarana aplikasi teori yang telah diperoleh selama dalam perkuliah dengan praktek sebenarnya dilapangan, sehingga dapat menambah wawasan dari mahasiswa. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri dilapang sekligus menyesuaikan diri dengan keadaan dilapang yang nantinya akan menjadi bekal untuk turun didunia kerja

1.3.2      Bagi Perguruan Tinggi
Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah dan instansi serta mengenalkan Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur pada instansi Pemerintah.  Sehingga terjalin hubungan yang baik dengan tidak mengabaikan kemungkinan kerja sama antara mmahasiswa, perguruan tinggi dan perusahaan.